Optimalkan Produktivitas Perusahaan dengan Employee Life Cycle

Memahami employee life cycle atau siklus hidup karyawan memang penting untuk keberhasilan organisasi. Dengan mengetahui keterlibatan orang-orang

Employee Life Cycle
Employee Life Cycle

Daftar Isi

Memahami employee life cycle atau siklus hidup karyawan memang penting untuk keberhasilan organisasi.

Dengan mengetahui keterlibatan orang-orang di setiap tahap akan membantu perusahaan menarik kandidat yang tepat dan mengoptimalkan pengalaman karyawan.

Pada akhirnya akan meningkatkan produktivitas dan kinerja di organisasi Anda.

Dalam artikel ini, kami akan membahas tentang employee life cycle, tahapan-tahapannya, dan bagaimana Anda dapat memastikan bahwa karyawan memiliki pengalaman terbaik di setiap fase.

Pengertian Employee Life Cycle dan Tahapan yang Penting

Employee life cycle mencakup seluruh hubungan antara karyawan dan organisasi tempat mereka bekerja. Dengan kata lain, ini menggambarkan berbagai tahapan yang dilalui seorang karyawan dari mulai bekerja hingga ketika mereka pergi.

Siklus ini digunakan untuk mengidentifikasi dan mengungkapkan berbagai tahapan terpenting yang dilalui seorang karyawan saat mereka terlibat dengan perusahaan.

Tahapan Employee Life Cycle
Tahapan Employee Life Cycle

Tujuh tahapan dalam model siklus hidup karyawan adalah seperti berikut:

1. Attraction

Fase attraction adalah kesan pertama ketika pemberi kerja mencoba menarik kandidat yang sesuai dengan lowongan pekerjaan.

Bukan hanya sesuai dengan job description, tapi juga budaya kerja. Pada fase ini, perusahaan dapat secara signifikan memengaruhi persepsi kandidat tentang organisasi.

Pada umumnya pencari kerja cenderung melamar pekerjaan jika perusahaan secara aktif menjaga reputasi yang bagus.

Akan lebih baik untuk mempertimbangkan bagaimana employer branding di mata kandidat dan bagaimana hal itu membantu mereka memahami bagaimana rasanya bekerja di perusahaan Anda.

Optimalkan seperti apa strategi employer branding akan menjangkau orang-orang yang memenuhi syarat untuk bekerja. Anda perlu mengetahui jenis kandidat yang dicari dan dibutuhkan. Berdasarkan itu, gunakan saluran yang tepat agar bisa menarik kandidat terbaik.

2. Recruitment

Bukan hanya tentang pekerjaan teknis untuk mencari karyawan baru, recruitment adalah tahap kedua dari employee life cycle. Tujuannya adalah tentang menemukan orang yang tepat untuk bergabung ke tim.

Tahap ini sangat penting apakah Anda melakukannya dengan cara lama atau menggunakan teknologi untuk membantu proses perekrutan. Seberapa baik Anda memperlakukan calon karyawan, akan memengaruhi persepsi mereka tentang perusahaan Anda.

3. Onboarding

Onboarding atau orientasi dilakukan untuk mendapatkan karyawan baru untuk mempercepat cara kerja perusahaan dan peran mereka dalam organisasi. Tahap onboarding dari siklus hidup karyawan adalah untuk membangun fondasi hubungan perusahaan dan karyawan.

Proses onboarding harus disesuaikan dengan kebutuhan setiap karyawan sehingga mereka memperoleh pemahaman yang berkesan tentang apa yang perlu mereka lakukan dan bagaimana mereka dapat berhasil.

Proses orientasi harus berkelanjutan, dengan karyawan baru menerima dukungan dan bimbingan saat mereka beralih ke peran mereka.

4. Retention

Retensi karyawan (employee retention) adalah salah satu bagian terpanjang dari model siklus hidup karyawan. Anda perlu terus melibatkan karyawan dalam tim Anda agar mereka bertahan dan meningkatkan kontribusinya.

Bukan hanya membangun tenaga kerja yang stabil dan produktif, tapi juga menghemat biaya dan waktu yang untuk merekrut karyawan baru.

5. Development

Pengembangan (development) dan retensi karyawan memang terkait erat. Karyawan akan pergi jika mereka merasa tidak memiliki kecocokan dalam pekerjaan dan tidak ada peluang untuk berkembang di masa depan.

Agar berhasil mengembangkan karyawan Anda, fokuslah pada bagaimana setiap karyawan dapat menjadi bagian penting dan berkontribusi pada kesuksesan seluruh organisasi. Tingkatkan employee engagement untuk membuat rencana pengembangan karyawan yang selaras dengan bisnis dan kebutuhan mereka.

6. Offboarding

Offboarding kebalikan dari onboarding. Tujuan offboarding sebelum karyawan keluar dimaksudkan untuk membantu organisasi menjadi lebih bijaksana tentang upaya perekrutan dan pengalaman karyawannya.

Di sisi lain, hal itu dapat membangun kesan terakhir yang kritis yang akan dimiliki karyawan terhadap perusahaan. Begitu juga tentang citra yang akan mereka gambarkan ke dunia luar.

Ketika seorang karyawan keluar, penting untuk memiliki proses offboarding yang bijaksana dan produktif. Tujuannya adalah agar karyawan merasa dihargai dan didukung selama transisi mereka keluar dari perusahaan Anda.

7. Separation

Tahap terakhir dari siklus hidup karyawan adalah separation ketika hubungan kerja sudah selesai. Memang benar perusahaan telah melakukan berbagai cara untuk menjaga retensi karyawan.

Namun, bagi sebagian besar karyawan pada akhirnya akan tetap melalui tahap terakhir ini. Entah itu karena pensiun, pekerjaan baru, atau karena alasan pribadi.

Sebelumnya, ada beberapa prosedur sebelum resign yang harus dilaksanakan oleh karyawan. Fase employee life cycle ini tidak hanya berpengaruh pada mereka yang keluar.

Tapi juga memengaruhi tim yang ditinggalkan. Seringkali perusahaan harus segera mencari kandidat baru, bahkan sebelum karyawan tersebut resmi keluar.

Mengapa Employee Life Cycle Sangat Penting
Mengapa Employee Life Cycle Sangat Penting

Mengapa Employee Life Cycle Sangat Penting?

Model employee life cycle ini sangat penting untuk membantu memperjelas seperti apa hubungan karyawan dan pemberi kerja. Ada banyak alasan mengapa siklus hidup karyawan sangat penting untuk dikelola.

Meningkatkan Pengalaman Karyawan

Memantau berbagai tahapan siklus hidup karyawan Anda akan memastikan bahwa Anda dapat menawarkan pengalaman terbaik kepada semua karyawan. Mulai dari waktu sebelum, selama, dan setelah mereka bekerja bersama perusahaan Anda.

Yang dimaksud pengalaman karyawan ini sangat luas ruang lingkupnya. Ini adalah tentang bagaimana perasaan karyawan tentang apa yang mereka temui dan amati selama bekerja.

Hal ini membantu memastikan tentang apa saja yang dibutuhkan untuk karyawan agar berhasil dalam perannya. Selain memiliki keterlibatan yang tinggi, mereka juga produktif.

Untuk Kepentingan Manajemen Human Capital

Memahami siklus hidup karyawan di suatu organisasi sangat penting untuk manajemen human capital yang sukses.

Ini membantu perusahaan mengembangkan strategi untuk memenuhi kebutuhan dan memastikan bahwa semua langkah yang diambil sudah tepat.

Meningkatkan Produktivitas dan Kinerja Perusahaan

Memahami tahapan yang berbeda dari siklus hidup karyawan memungkinkan perusahaan membuat perubahan yang akan meningkatkan produktivitas dan kinerja.

Ini membantu Anda mengidentifikasi cara memotivasi karyawan, apakah itu melalui kompensasi, program pelatihan, atau benefit lainnya.

Anda juga dapat menentukan jenis lingkungan kerja yang cocok dengankaryawan Anda sehingga mereka merasa nyaman.

Kesimpulan

Employee life cycle adalah sebuah istilah dalam dunia HR yang mengidentifikasi tahapan-tahapan berbeda yang dilalui seorang pekerja dalam sebuah organisasi.

Ketika Anda memahami bagaimana model siklus hidup karyawan berlaku untuk perusahaan Anda, akan lebih mudah untuk membuat keputusan yang bermanfaat bagi karyawan dan perusahaan.

Setiap fase dalam siklus hidup karyawan memang sangat penting agar dapat bertumbuh secara sehat. Bukan hanya untuk saat ini tapi juga berkelanjutan.

Secara khusus, untuk mengelola karyawan Anda yang sudah menjadi tim di perusahaan, ada begitu banyak aspek yang wajib dikelola dengan sebaik mungkin.

Penggunaan aplikasi HR akan membantu pekerjaan Anda jadi lebih mudah. Anda bisa memaksimalkan setiap fitur yang ada di aplikasi Kerjoo untuk kemajuan tim Anda dari waktu ke waktu.

bg ads

Aplikasi Absensi Online

Gratis Trial 14 Hari