6 Perbandingan Metode Training Karyawan Online Vs Offline
Daftar Isi
Dalam sebuah perusahaan, sudah menjadi kebutuhan tersendiri untuk memasukan pelatihan atau training bagi karyawan baru maupun karyawan lama.
Training karyawan kini bukan hanya kegiatan tambahan, tapi menjadi bagian dari kebutuhan. Beberapa tahun yang lalu training offline menjadi prioritas pilihan HR perusahaan. Tapi, ketika pandemi muncul, kondisinya berubah. Teknologi mendorong inovasi dalam metode training karyawan secara online.
Meskipun demikian, Anda mungkin masih butuh membandingkan keduanya dari berbagai sisi. Kami merangkum hal-hal yang dapat Anda perhatikan.
Setelah membandingkan, nantinya bisa memutuskan metode training karyawan yang tepat. Apakah training online atau offline yang paling cocok untuk Anda terapkan di perusahaan? Simak pemaparannya berikut ini.
Yang Perlu Diketahui tentang Metode Training Karyawan
Dalam setiap training karyawan bertujuan untuk meningkatkan skill, menambah ilmu, struktur berpikir, dan teknik tertentu terkait pekerjaan.
Dalam setiap training, seharusnya disampaikan tutorial terkait ilmu yang memang ingin dikuasai peserta. Apa saja yang seharusnya dietahui?
1. Logistik dan Teknis
Pada metode training karyawan tradisional yang membutuhkan tatap muka, ada berbagai logistik yang perlu disiapkan secara teknis dan non teknis.
Beberapa kebutuhannya antara lain; akomodasi, transportasi, konsumsi, penginapan, dan lainnya. Tidak hanya itu, sering kali jumlah peserta yang dapat mengikutinya terbatas karena terbentur kapasitas ruangan dan biaya.
Sementara itu, dari sisi logistik dan teknis untuk training online, yang dibutuhkan umumnya adalah gawai seperti laptop, tablet, pc atau mobile phone.
Peserta juga perlu aplikasi atau software dan jaringan internet yang mendukung. Pada kenyataannya, kendala teknis yang sering dihadapi adalah jaringan internet yang kurang stabil.
Di samping itu, ada kemungkinan perbedaan knowledge dalam implementasi selama training bagi karyawan karena tidak dapat dimonitor langsung oleh HR, perusahaan atau vendor training online.
Tapi, dalam hal ini vendor training online umumnya sudah memiliki pengalaman. Khususnya dalam menghadapi dan memberikan solusi, seperti tutorial document untuk masalah teknis tersebut.
2. Waktu untuk Metode Training Karyawan
Metode training karyawan online memungkinkan pesertanya untuk mengakses materi pada masa training, dan bahkan setelahnya. Tidak sedikit vendor training online yang menyediakan life-time access atau akses materi 7/24.
Akses materinya bisa secara online atau dengan pendekatan semi offline lewat dokumen atau bank dokumen yang dapat diunduh dan dibuka kembali.
Berbeda dengan hal tersebut, umumnya untuk mengikuti training offline, peserta harus terikat dengan satu waktu tertentu. Bahkan tidak sedikit perusahaan yang harus memberi masa karantina bagi para peserta pelatihan.
3. Materi Training
Umumnya, metode training karyawan offline mencakup satu materi utama yang dapat dipilih dalam satu periode training. Mungkin saja di dalamnya ada sub-bahasan yang penting.
Tapi pembahasannya tidak akan mendalam walaupun menarik untuk dipelajari oleh karyawan baik dalam grup besar atau kecil.
Lain halnya dengan training secara online yang menyediakan variasi materi yang beragam untuk dipilih dalam satu masa training. Tidak hanya itu, pemateri atau trainer biasanya juga lebih inovatif dalam mengolah materi yang ada.
4. Komunikasi dalam Setiap Metode Training Karyawan
Training secara offline biasanya menyediakan materi pada saat sesi training berlangsung, diskusi dan komunikasi terjadi secara dua arah. Jadi, delivery materi dan engagement bisa lebih optimal.
Tapi, akses ini membatasi kapasitas peserta yang dapat ditampung dalam satu periode training.
Walaupun ada risiko interaksi dan engagement yang kurang optimal. Materi disampaikan tidak secara tatap muka, lewat video atau channel video online.
Metode training karyawan online membuka kesempatan evaluasi dengan terukur dan menyimpan rekamannya lewat berbagai pilihan test dan scoring secara online.
5. Biaya Training
Setelah pertimbangan dari sisi logistik dan teknis, waktu dan konten materi, apa lagi setelah itu? Anda akan melihat pertimbangan biaya untuk penyelenggaraan training bagi karyawan.
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, penyelenggaraan training offline membutuhkan waktu yang lebih terikat. Tidak jarang ada kebutuhan akomodasi, transportasi dan konsumsi yang harus dialokasikan oleh perusahaan.
Perhitungan dari sisi ini pula yang terkadang menjadi kendala dalam menambah peserta training. Dari berbagai segi, training online memiliki variasi biaya yang sangat luas.
Anda dapat menekan biaya akomodasi dan konsumsi. Dengan demikian, metode training karyawan online membuka kesempatan bagi perusahaan Anda untuk menambah jumlah peserta training dalam satu periode training. Hal ini tentunya menjadi peluang untuk memanfaatkan budget dengan efisien.
6. Networking
Keuntungan penyelenggaraan training secara offline adalah mengisolasi para peserta dalam satu grup kerja yang lebih fokus tentunya. Tetapi, di zaman yang semakin dinamis hari ini, kebutuhan perluasan networking tidak hanya berguna untuk individu, yaitu peserta training, melainkan juga bagi perusahaan.
Kelebihan pada training online adalah Anda dapat memilih atau mengidentifikasi dan menyusun program pelatihan sesuai kebutuhan dan berdasarkan penawaran vendor. Di samping itu, perusahaan dalam memilih joined program bagi karyawan yang membuka peluang perluasan networking.
Jadi, Metode Training Karyawan Seperti Apa yang Anda Butuhkan?
Antara metode training online dan offline, mana yang sesuai dengan perusahaan Anda? Hal ini tentunya akan bergantung pada industrinya. Apakah perusahaan membutuhkan pola kerja yang harus koordinasi dengan bertemu langsung?
Misalnya untuk karyawan yang bekerja di lapangan. Hal itu bisa jugaa menjadi pertimbangan untuk bisa melakukan training offline.
Ketika tim Anda sudah terbiasa dengan sistem kerja online, maka metode training untuk karyawan juga bisa dilakukan secara online. Apalagi jika misal tim Anda termasuk orang-orang yang sudah akrab dengan penggunaan teknologi.
Kesimpulan
Dengan memanfaatkan perbandingan-perbandingan di atas, Anda dapat mulai mengerucutkan pilihan yang paling tepat untuk penyelenggaraan training bagi karyawan.
Apa pun metode training karyawan yang diterapan perusahaan, tentu bertujuan untuk bisa membantu mencapai tujuan profesional yang memberi manfaat baik kepada pimpinan maupun karyawan. Setiap training tentu disesuaikan dengan kebutuhan di perusahaan Anda.
Setelah training, karyawan diharapkan untuk menjadi semakin produktif. Saat produktivitas meningkat, tentu saja hal itu perlu ditingkatkan secara berkelanjutan.
Segala yang bisa mendukung performa tim Anda memang perlu diterapkan. Termasuk tentang bagaimana cara memantau kedisiplinan para karyawan dengan cara yang lebih mudah.
Saat ini perusahaan Anda tidak perlu kesulitan mengumpulkan data dan file karyawan secara manual karena semua sudah tersedia di aplikasi Kerjoo.
Melalui beberapa fitur statistik, ekspor file, dan ringkasan kehadiran, maka perusahaan bisa melakukan evaluasi kedisiplinan karyawan.
Prosesnya pun lebih cepat dengan melihat data per hari, per bulan, maupun per karyawan. Ands bisa mencoba aplikasi Kerjoo sekarang.
Aplikasi Absensi Online
Gratis Trial 14 Hari