Cara Merekrut Karyawan Agar Tidak Salah Pilih

Cara merekrut karyawan untuk perusahaan harus melalui beberapa proses yang harus dilakukan sesuai standar.

Dalam hal ini, kualifikasi karyawan yang direkrut haruslah sesuai dengan kebutuhan yang spesifik. Perusahaan pun membuat informasi lowongan kerja agar bisa diketahui oleh para pencari kerja.

Nantinya karyawan yang lolos rekrutmen akan bekerja secara profesional sesuai jobdesc yang ada. Keberadaan karyawan setiap di perusahaan menjadi sesuatu yang krusial bagi jalannya perusaahaan. Karena itu, dibutuhkan strategi dan cara merekrut karyawan agar tidak salah pilih.

Cara Merekrut Karyawan Sesuai Standar, Agar Tidak Salah Pilih

Standar cara merekrut karyawan terdiri dari serangkaian langkah yang terstruktur dan terencana. Hal itu sangat penting untuk memastikan bahwa perusahaan merekrut orang yang kapasitasnya sesuai kebutuhan dan budaya perusahaan.

Apakah perusahaan Anda akan melakukan rekrutmen? Berikut ini adalah gambaran umum tentang standar proses rekrutmen karyawan:

1. Analisis Kebutuhan

Langkah pertama adalah menganalisis kebutuhan pada posisi tertentu.

• Identifikasi posisi lowongan yang akan diisi
• Tentukan kualifikasi dan tanggung jawab yang dilakukan
• Tuliskan persyaratan dan deskripsi pekerjaan yang detail

2. Sebarkan Info Lowongan

Setelah selesai melakukan analisis kebutuhan, selanjutnya adalah menyebarkan informasi lowongan kerja

• Pastikan lagi bahwa deskripsi pekerjaan terlihat menarik dan informatif
• Manfaatkan berbagai saluran, seperti platform rekrutmen online, media sosial, situs web perusahaan, dan jaringan profesional

3. Proses Screening Awal

• Tinjau surat lamaran, CV ATS, dan resume untuk melihat apakah pelamar memenuhi persyaratan dasar
• Gunakan filter awal, seperti pertanyaan terkait posisi dalam formulir aplikasi online

4. Seleksi Lanjutan

Selanjutnya, cara merekrut karyawan adalah seleksi calon yang lolos screening awal.

• Lakukan wawancara telepon atau wawancara video dengan pelamar yang lolos seleksi awal
• Evaluasi keterampilan, pengalaman, dan kepribadian calon kandidat.

5. Wawancara

Tahap wawancara dapat memperjelas apakah calon karyawan sesuai kebutuhan perusahaan.

• Undang calon yang terpilih untuk mengikuti wawancara dengan HR atau user
• Gunakan pertanyaan wawancara yang tepat, tanyakan tentang pengalaman, keterampilan, dan tanggung jawab sebelumnya.

6. Tes dan Penilaian

Tahap berikut ini adalah opsional.

• Lakukan penilaian atau tes keterampilan teknis yang relevan
• Uji kemampuan analisis, berpikir kritis, atau bahasa sesuai dengan posisi.

7. Wawancara Tim atau Kelompok

Wawancara bersama tim atau kelompok dikenal dengan collaborative hiring. Libatkan anggota tim yang akan bekerja dengan karyawan baru dalam wawancara. Dengan begitu, manajemen dapat menilai kesesuaian budaya dan kemampuan kolaboratif.

8. Cek Referensi

Calon karyawan bisa melamar karena referensi. HR dapat menghubungi referensi yang diberikan untuk memverifikasi informasi dan mendapatkan pandangan dari pihak lain.

9. Pengambilan Keputusan

• Sebelum mengambil keputusan, evaluasi semua informasi yang diperoleh selama proses interview
• Pilih calon karyawan yang paling cocok dengan posisi dan budaya perusahaan

10. Penawaran dan Negosiasi

• Jika sudah mendapatkan kandidat terpilih, Sampaikan tawaran pekerjaan kepadanya
• Yang tidak boleh diabaikan terkait cara merekrut karyawan adalah mendiskusikan gaji dan tunjangan.

Ketika proses rekrutmen selesai, selanjutnya adalah persiapkan onboarding atau orientasi yang baik kepada karyawan baru. Dengan begitu, karyawan baru cepat beradaptasi dengan lingkungan dan tanggung jawab baru.

Proses ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan skala perusahaan. Tujuannya adalah untuk mendapatkan pemahaman komprehensif antara karyawan dan perusahaan. Onboarding dapat memastikan bahwa mereka akan berkontribusi secara positif terhadap kesuksesan perusahaan.

Car Merekrut Karyawan Berdasarkan Skala Perusahaan

Selanjutnya, adakah perbedaan tentang strategi rekrutmen menurut skala perusahaan?

Skala perusahaan dapat mencakup perusahaan besar, menengah, atau kecil. Strategi rekrutmen akan disesuaikan dengan sumber daya, budaya perusahaan, dan kebutuhan bisnis yang spesifik.

Berikut adalah beberapa perbedaan strategi rekrutmen berdasarkan skala perusahaan:

1. Rekrutmen di Perusahaan Besar

Apa saja hal terpenting tentang rekrutmen di perusahaan besar?

- Keterlibatan Tim Rekrutmen

Perusahaan dapat mengandalkan tim rekrutmen internal yang berfokus pada spesialisasi. Tim ini akan berkolaborasi untuk mencari dan menilai kandidat yang sesuai dengan berbagai posisi.

- Employer Branding

Perusahaan besar juga dapat menginvestasikan sumber daya dalam membangun merek pengusaha yang kuat. Ini melibatkan employer branding yang fokus kepada citra perusahaan sebagai tempat mengembangkan karir tepat.

- Teknologi untuk Talent Acquisition

Dengan sumber daya yang lebih besar, cara rekrutmen karyawan perusahaan besar bisa melibatkan teknologi untuk talent acquisition. Teknologi ini membantu mengelola proses rekrutmen secara efisien.

- Pastikan Proses Seleksi Terstruktur

Dengan jumlah pelamar yang lebih banyak, perusahaan besar cenderung memiliki proses seleksi yang lebih terstruktur dan banyak tahapan untuk memastikan pemilihan karyawan yang terbaik. Jadi, pastikan setiap prosesnya terstruktur.

2. Perusahaan Menengah

Lalu bagaimana dengan rekrutmen di perusahaan menengah?

- Tim Rekrutmen yang Fleksibel

Dibanding perusahaan besar, kali ini perusahaan menengah memiliki tim rekrutmen yang lebih kecil dan fleksibel. Tapi, anggota tim ini memiliki tanggung jawab yang lebih beragam dalam proses rekrutmen.

- Membangun Citra Positis Secara Online

Perusahaan menengah dapat memanfaatkan media sosial, website perusahaan, dan situs rekrutmen online untuk mempromosikan lowongan pekerjaan dan membangun citra positif.

- Penekanan pada Budaya Perusahaan

Di perusahaan menengah, budaya perusahaan umumnya memiliki peran yang lebih besar dalam strategi rekrutmen. Mereka berusaha menarik karyawan yang sesuai dengan nilai-nilai atau corporate value mereka.

- Pengambilan Keputusan yang Cepat

Skala perusahaan menengah memungkinkan perusahaan untuk membuat keputusan rekrutmen dengan lebih cepat dan responsif.

3. Perusahaan Kecil

Berbeda lagi untuk perusahaan kecil dengan sistem rekrutmen seperti ini;

- Keterlibatan Pemangku Kepentingan

Untuk sistem perusahaan kecil, manajemen senior masih sering terlibat langsung dalam proses rekrutmen karena pengaruh yang lebih besar terhadap dinamika tim dan keseluruhan bisnis.

- Personal Branding dan Networking

Perusahaan kecil masih lebih mengandalkan jejaring pribadi, referensi dari karyawan lama, dan jaringan (networking) untuk menarik pelamar.

- Keterlibatan dalam Komunitas

Perusahaan kecil dapat membangun kehadiran dalam komunitas lokal untuk menarik karyawan yang berada di sekitar. Strategi ini dapat dilakukan melalui outsourcing.

- Proses Seleksi yang Cepat dan Fleksibel

Dengan tim yang lebih kecil dan skala yang lebih kecil, perusahaan kecil cenderung dapat membuat keputusan rekrutmen lebih cepat dan fleksibel.

Penting untuk mengakui bahwa setiap perusahaan memiliki ciri khas atau keunikan, bahkan dalam skala yang sama. Strategi rekrutmen harus disesuaikan dengan tujuan bisnis dan budaya perusahaan agar dapat merekrut karyawan yang tepat.

Kesimpulan

Cara merekrut karyawan adalah langkah penting untuk kesuksesan perusahaan. Itulah mengapa, tim Anda perlu menerapkan strategi yang tepat agar tidak salah pilih.

Setelah selesai rekrutmen, perusahaan bisa fokus memberdayakan karyawan agar bisa menjalankan pekerjaan secara efisien. Ada banyak hal lagi yang dapat diupayakan jika membahas efisiensi di perusahaan.

Pemakaian aplikasi HR, HRIS, atau aplikasi absensi online karyawan adalah langkah strategis dan berdampak besar. Coba daftar aplikasi Kerjoo dan temukan manfaat fitur terbaik untuk tim Anda.