Skill dalam CV Ini Wajib Ditampilkan, Dijamin Sukses Rekrutmen
Daftar Isi
Dalam setiap proses rekrutmen kerja, pelamar tentu melengkapi berkas dengan CV atau resume terbaik. Baik pihak perusahaan maupun karyawan memiliki strategi yang tepat untuk rekrutmen yang sukses.
HR perusahaan memilih kandidat dengan persyaratan paling sesuai. Begitu juga calon karyawan yang juga memiliki strategi atau upaya agar bisa lolos. Saat melamar suatu pekerjaan, hal yang perlu diperhatikan adalah skill dalam CV.
Selain data diri atau riwayat pendidikan, CV juga memuat catatan skill yang dikuasai pelamar. Contohnya adalah skill bahasa asing, kemampuan mengoperasikan beberapa software, skill kepemimpinan, problem solving, dan lain-lain.
Tapi, ternyata masih sering dijumpai orang-orang yang keliru mencantumkannya. Perusahaan jelas perlu memperhatikan hal ini, khususnya sebagai referensi untuk HRD.
Tujuannya agar kandidat yang dipilih bisa menunjukkan performa yang sesuai dengan kebutuhan. Bukan hanya bisa diterapkan satu kali, tentunya bisa membangun sistem rekrutmen yang lebih baik.
Daftar Skill dalam CV yang Dibutuhkan dalam Rekrutmen
Ada macam-macam skill yang bisa berkontribusi pada keberhasilan pekerjaan, bergantung pada posisi atau jabatan. Skill dalam hal ini adalah hard skill dan soft skill yang mendukung pekerjaan.
Hard skill merupakan keterampilan yang didapat melalui pendidikan dengan level tertentu. Soft skill merupakan keterampilan yang terbentuk karena pengalaman individu secara personal.
1. Hard Skill yang Perlu Dimasukkan dalam CV
a. Adaptasi Teknologi
Pada zaman sekarang, pencari kerja pada umumnya harus beradaptasi dengan teknologi komputer. Bukan hanya penggunaan email untuk mengirim lamaran, tapi juga pengoperasian beberapa software atau aplikasi.
Ada beberapa yang termasuk skill dalam CV yang diperhatikan misalnya Microsoft Excel, pemrograman, aplikasi editing, desain, dan lain-lain.
Hal ini disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan dan skill individu yang memang benar-benar dimiliki. Bukan sekadar agar terlihat hebat, tapi memang untuk memperlancar pekerjaan.
b. Kemampuan Bahasa Asing
Bahasa asing yang yang bisa dicantumkan bisa lebih dari satu, misalnya Bahasa Inggris, Mandarin, Korea, dan lain-lain.
Kemampuan berbahasa asing memang memberi nilai lebih agar nantinya bisa komunikasi dengan banyak orang dari berbagai negara.
Skill ini sangat dibutuhkan di perusahaan multinasional. Skill berbahasa asing apapun bisa memperluas networking di dunia kerja. Bukan hanya klaim subjektif, skill bahasa juga perlu diperkuat dengan sertifikat yang berstandar.
c. Marketing dan Selling
Skill marketing dan selling adalah keterampilan yang mahal nilainya untuk pemberi kerja. Marketing berkaitan dengan kemampuan untuk meyakinkan orang lain untuk menggunakan atau membeli layanan/produk dari perusahaan.
Bagaimana pun, pendapatan berbanding lurus dengan keberhasilan pemasaran. Selain marketing, ada juga selling yang penting untuk melayani konsumen atau klien.
Pengaruhnya memang secara langsung berdampak kepada besarnya omset perusahaan. Masih terkait sales skill, yang sering dicari di perusahaan startup adalah product development, relationship building, customer success, atau yang terkait dengan itu.
d. Kemampuan Menulis
Tidak harus menjadi penulis untuk mempelajari teknik menulis karena ini adalah tentang komunikasi. Tidak setiap orang mampu menulis dengan cukup baik.
Bukan hanya bermain kata, tapi juga paham teknis dan tujuannya untuk apa. Kemampuan menulis bisa termasuk skill dalam CV yang penting dipertimbangkan.
Apalagi jika pekerjaannya terkait dengan hubungan ke banyak pihak. Tata bahasa yang baik dan benar juga meningkatkan kesan sopan santun di hadapan orang yang diajak berkomunikasi secara profesional.
2. Soft Skill dalam CV yang Dibutuhkan
a. Memecahkan Masalah
Kemampuan pemecahan masalah atau problem solving selalu menjadi skill yang dibutuhkan di dunia kerja. Dari tahun ke tahun, berbagai lembaga di dunia telah meriset hal ini.
Apalagi di era penuh ketidakpastian seperti saat ini. Yang direncanakan sebelumnya mungkin saja tak berjalan seperti harapan. Di sinilah kemampuan problem solving menjadi kuncinya untuk bisa mengatasi masalah yang terkait pekerjaan.
b. Kepemimpinan
Meskipun tidak mengirim lamaran di posisi manager, tapi kepemimpinan atau leadership sangat penting dimiliki.
Dengan adanya jiwa pemimpin, artinya kandidat bisa tanggung jawab dengan tugasnya. Bukan hanya memikirkan diri sendiri, tapi juga kesadaran untuk memperhatikan pihak lain.
c. Skill negosiasi
Kemampuan untuk bernegosiasi juga termasuk hal yang sangat penting dimiliki siapapun yang memasuki dunia kerja profesional.
Seperti skill menulis beberapa poin di atas, skill negosiasi dibutuhkan meskipun tidak menjadi negosiator. Dengan skill negotiasi yang terlatih, maka kerjasama menguntungkan pun lebih mudah untuk dilakukan.
d. Presentasi
Skill presentasi dalam hal ini merupakan kemampuan untuk membuat serta menyampaikan materi atau gagasan dengan jelas dan efektif.
Presentasi juga tidak hanya berlaku di saat ada pertemuan resmi berskala besar, tapi juga di lingkaran kecil seperti meeting mingguan.
Hal yang Tidak Perlu Dimasukkan dalam CV
Selain hard skill dan soft skill dalam CV, ternyata ada juga hal yang sebaiknya tidak dimasukkan di CV. Tapi, ternyata masih banyak yang mencantumkannya. Apa saja yang sebenarnya tidak perlu dicantumkan?
1. Agama
Hal ini bisa jadi karena pengaruh birokrasi di Indonesia yang mencantumkan kolom agama di KTP. Kemudian saat membuat CV pun melengkapinya dengan keterangan agama.
Faktanya, keterangan ini tidak perlu untuk dicantumkan. Kecuali jika memang diminta perusahaan, terkait dengan pengaturan jatah cuti hari raya.
2. Motto Hidup
Apakah Anda pernah menulis CV dengan dilengkapi motto hidup? Atau mungkin Anda menjadi tim HR yang menemukan CV kandidat dengan motto hidup di dalamnya?
Dari sini terlihat cara berpikir dan subjektivitas seseorang. Subjektivitas tentu saja bertentangan dengan budaya kerja yang profesional.
3. Energy Bar
Apa itu energy bar? Mungkin Anda pernah melihat CV yang mencantumkan keterangan tentang kemampuan bahasa asing sekian persen atau berapa bintang. Hal ini juga erat dengan subjektivitas.
Karena persentase dan penilaian setiap orang tidak ada standarnya. Daripada energy bar, lebih disarankan untuk menyebutkan sertifikasi berstandar yang terlah didapatkan. Itu jelas lebih objektif dalam mengukur kemampuan individu.
Kesimpulan
Ada beberapa aturan tentang cara membuat CV yang baik dan benar. Tujuannya agar memudahkan proses rekrutmen dan menjelaskan dengan objektif seperti apa kemampuan seseorang.
Ada hard skill dan soft skill dalam CV yang harus dicantumkan. Tapi juga ada poin-poin yang sebenarnya tidak perlu dicantumkan, tapi masih sering diabaikan.
Setelah mengetahui hal ini, calon karyawan maupun perusahaan jadi lebih strategis lagi dalam rekrutmen. Calon karyawan menampilkan poin yang dibutuhkan saja, dan HR perusahaan juga menyeleksinya dengan lebih efektif.
Memang efektivitas di perusahaan bisa dimulai dari hal kecil. Untuk mengelola karyawan baru maupun lama, bisa gunakan aplikasi Kerjoo yang fiturnya semakin lengkap untuk memudahkan absensi karyawan.
Aplikasi Absensi Online
Gratis Trial 14 Hari