Data-Driven HR: Memanfaatkan Analitik untuk Keputusan HR yang Lebih Baik
Data driven HR adalah mindset di era evidence-based. Di mana ini bukan sekadar tren, tapi kebutuhan dunia kerja yang semakin kompleks.

Daftar Isi
Manajemen sumber daya manusia juga butuh data. Retensi, rekrutmen, atau kompensasi akan lebih baik apabila diukur melalui data driven HR.
Jadi, setiap keputusan terkait SDM tidak bisa diambil berdasarkan perasaan, pengalaman, atau bahkan asumsi pribadi.
Tidak ada lagi merekrut karyawan karena 'kayaknya cocok', atau promosi karena 'udah lama kerja' - tanpa adanya hasil analitik SDM yang kuat.
Dengan data driven HR, Anda dapat menjawab pertanyaan kritis seperti: Mengapa turnover tinggi di tim X? Siapa karyawan dengan potensi tinggi? Atau program pelatihan mana yang paling efektif? dengan lebih mantap.
Namun, tentunya transformasi ini tidak mungkin terjadi dalam semalam.
Baca selengkapnya artikel Kerjoo berikut untuk memahami bagaimana data driven HR dapat membantu HR untuk membuat keputusan yang lebih baik.
Pentingnya Data dalam Pengambilan Keputusan HR

Sebelum ada alat analisis HR, memang banyak keputusan terkait sumber daya manusia yang sifatnya feeling based.
Namun, sekarang adalah eranya evidence-based. Di mana ini bukan sekadar tren, tapi kebutuhan dunia kerja yang semakin kompleks.
Satu kesalahan pengambilan keputusan HR, bisa berdampak ke produktivitas, retensi, bahkan budaya perusahaan.
Masih belum menemukan gambaran? Mengapa data driven HR itu penting? Sederhananya:
- Data-driven HR bisa membantu untuk membuat keputusan lebih objektif, lebih fair dan terukur lewat analitik SDM yang ada.
- Alat analisis HR ini bisa melihat pola tersembunyi. Contohnya tren izin yang selalu tinggi di tiap kuartal pertama.
- Membantu mengurangi bias karena semua keputusan HR berbasis data. Contohnya: pada saat promosi, maka karyawan dengan performa yang akan naik jabatan, bukan karena sudah lama kerja saja.
- Memberikan insight strategis - analitik SDM ini bisa membantu HR untuk memprediksi kebutuhan strategis seperti tenaga kerja, pelatihan, hingga strategi retensi.
Intinya, dengan alat analisis HR, maka tim SDM memiliki beragam data yang bisa menunjang strategi keberlanjutan bisnis.
Jenis-Jenis Data HR yang Penting untuk Dianalisis

Ada setidaknya tujuh jenis data HR yang bisa menjadi dasar pengambilan keputusan sekaligus insight strategis bagi perusahan.
Jenis data HR ini biasanya sudah terdapat dalam alat analisis HR modern, antara lain:
1) Data Rekrutmen
Jenis data HR berkaitan dengan rekrutmen diantaranya:
- Time to hire
- Cost per hire
- Sumber kandidat
- Rasio konversi pelamar ke karyawan
Lewat data ini, HR bisa tahu platform mana yang paling efektif untuk mencari sumber kandidat.
Misalnya, ternyata platform LinkedIn membawa kandidat paling cocok, sementara dari job portal X banyak yang kurang sesuai.
2) Data Kinerja
Jenis data HR ini penting untuk promosi, bonus, hingga pengembangan diri karyawan, antara lain:
- Evaluasi performa
- Capaian KPI
- 360-degree feedback
Data ini bisa mengidentifikasi tren penurunan performa sebelum terlambat, sehingga intervensi bisa lebih cepat dilakukan.

3) Engagement dan Kepuasan
Data engagement dan kepuasan juga penting untuk merencanakan strategi HR yang berbasis data.
- Hasil survei engagement.
- eNPS (employee Net Promoter Score).
- Feedback kuartalan.
Jenis data HR ini ngasih sinyal awal potensi burnout atau dis-engagement yang bisa bikin orang mengundurkan diri diam-diam.
4) Retensi dan Turnover
Retensi dan turnover juga dapat diprediksi dengan analitik SDM, data yang dapat dikumpulkan antara lain:
- Turnover rate
- Tenure rata-rata
- Alasan resign
Jenis data HR ini, akan membantu HR untuk lebih fokus ke tim dengan risiko resign tinggi, dan cari tahu apa penyebabnya.
5) Pelatihan dan Pengembangan
Tujuan pelatihan dan pengembangan bukan hanya untuk pemenuhan program HR saja, namun pastikan ini berdampak.
- Partisipasi pelatihan
- Skor evaluasi pasca-training
- Gap kompetensi
Jenis data HR yang dikumpulkan tersebut dapat menjadi dasar pengambilan keputusan yang lebih baik.
6) Kehadiran dan Absensi
Jenis data HR ini penting namun sering kali diabaikan oleh HR. Data kehadiran dan absensi seperti:
- izin,
- sakit, ataupun
- keterlambatan
merupakan tanda awal adanya dis-engagement. Data ini penting untuk membuat kebijakan kerja yang lebih fleksibel dan sesuai kebutuhan karyawan.
Aplikasi absensi online Kerjoo juga bisa membantu HR untuk mengumpulkan data kehadiran ini. Membuat pengambilan keputusan HR berbasis data.
7) Kompensasi dan Benefit
Apakah sistem kompensasi udah adil? Apakah insentif mempengaruhi performa? Jenis data HR ini akan membantu Anda untuk menilai:
- Struktur gaji
- Equity (kesetaraan)
- Penggunaan dan dampak benefit
Dengan semua jenis data ini, HR bisa punya gambaran 360 derajat tentang kesehatan organisasi.
Dan dari situ, Anda dapat membuat keputusan berbasis data yang lebih mencerminkan kebutuhan karyaawan di lapangan.
Alat dan Teknik Analisis Data yang Dapat Digunakan oleh HR

Keberadaan data saja tidak cukup untuk membuat keputusan berbasis data.
HR perlu analitik SDM untuk mengolah jenis data yang sudah dimiliki, seperti:
HR Analytics Platform
Beberapa tools populer:
- SAP SuccessFactors
- Workday
- Oracle HCM
Platform ini bukan cuma buat nyimpen data, tapi juga bantu analisis tren performa, engagement, bahkan prediksi turnover.
Tools Visualisasi Data
- Microsoft Power BI
- Tableau
- Google Data Studio
Visualisasi membuat data lebih mudah dimengerti.
Grafik turnover, heatmap engagement, sampai dashboard kinerja bisa jadi alat komunikasi powerful ke manajemen.
Integrasi HRIS
Data-driven HR perlu didukung oleh analitik SDM yang terintegrasi.
Anda tidak perlu pindah-pindah aplikasi untuk melihat insight menyeluruh.
Anda dapat menggunakan aplikasi Kerjoo untuk melihat pola absensi, izin, cuti, dan melalukan payroll dalam satu dasbor.
Contoh Penerapan Data-Driven HR di Dunia Nyata

Di bawah ini adalah contoh penerapan data driven HR di berbagai situasi, mulai dari rekrutmen, retensi, dan pengembangan karyawan.
Rekrutmen
Alih-alih tebak-tebakan soal channel rekrutmen mana yang efektif, analitik SDM bisa menjawab:
- Channel mana yang punya cost per hire paling efisien?
- Kandidat dari mana yang paling sering jadi top performer?
Jenis data HR ini bisa digunakan untuk menyesuaikan trategi rekrutmen, bahkan prediksi kecocokan kandidat dari awal proses seleksi.
Misalnya: Perusahaan X menemukan channel rekrutmen dengan ROI tertinggi di job portal A dan reffereal internal.
Maka hasilnya, 70% top performer 1 tahun pertama berasal dari dua sumber tersebut.
Retensi
Tingkat turnover tinggi tapi bingung kenapa? Apabila Anda memiliki data-driven HR mindset, maka data akan membantu untuk:
- Identifikasi tim/divisi dengan turnover paling riskan
- Melihat apakah ada hubungan antara engagement rendah dengan keputusan resign
Dengan demikian, Anda dapat membuat pengambilan keputusan HR berbasis data dengan membuat program retensi yang lebih tepat sasaran.
Misalnya:
Divisi penjualan di perusahaan Y memiliki turnover tinggi.
Dengan mengombinasikan data eNPS dan exit interview, HR menyiapkan program well-being dan fleksibilitas kerja—menurunkan turnover 15% dalam 6 bulan.
Pengembangan Karyawan
Tidak semua program pengembangan cocok untuk individu karyawan, data akan membantu HR untuk:
- Menganalisis gap skill dari hasil penilaian kinerja
- Personalisasi pelatihan berdasarkan kebutuhan masing-masing karyawan
Misalnya:
Berdasarkan gap analysis menggunakan data kinerja, perusahaan Z merancang program pelatihan soft skills untuk tim manajer, meningkatkan skor leadership rata-rata 20%.
Kesimpulan: Saatnya HR Berbicara Lewat Data, Bukan Intuisi
Data driven HR membantu Anda untuk mulai membuat strategi SDM berbasis data yang lebih efisien dan transparan.
Informasi tentang karyawan, kinerja mereka, kehadiran, hingga engagement akan membantu untuk mengambil keputusan yang berbasis data.
Setiap keputusan, bahkan sejak rekrutmen dapat diambil dengan pertimbangan penuh dan bukan asumsi belaka.
Namun menjadi HR berbasis data bukan hanya perihal membeli tools canggih, ini adalah mindset.
Soal membangun budaya kerja yang meyakini bahwa angka itu bicara, dan bahwa setiap data punya cerita.
HR harus jadi penerjemah data—bukan hanya mengumpulkannya.
Karena pada akhirnya, HR yang berbasis data bukan hanya lebih pintar mengambil keputusan—tapi juga lebih dipercaya dan dihargai dalam struktur organisasi.
Gunakan aplikasi absensi online Kerjoo untuk melihat data kehadiran karyawan.
Anda dapat melihat pola kehadiran, keterlambatan, atau bahkan izin dan cuti. Kerjoo juga dapat membantu Anda untuk melakukan payroll.
Mulai uji coba gratis hari ini! Atau pelajari fitur Kerjoo di sini.

Aplikasi Absensi Online
Gratis Trial 14 Hari