Apa Saja Indikator Penilaian Kinerja Karyawan di Perusahaan?

indikator penilaian kinerja

Daftar Isi

Di setiap perusahaan ada divisi HR yang memastikan produktivitas dan kinerja karyawan, sehingga pekerjaan dapat berjalan maksimal. Hal itu bisa dilakukan jika ada penilaian kinerja karyawan yang dapat dilaksanakan setiap periode tertentu.

Penilaian yang objektif membutuhkan indikator penilaian kinerja karyawan. Penilaian kinerja tidak hanya dilihat dari hasil kerja, melainkan ada beberapa indikator yang harus digunakan.

Kinerja adalah hasil kerja yang sudah dicapai seseorang atau kelompok di dalam perusahaan/organisasi. Sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing, dengan proses yang sesuai visi dan misi perusahaan/organisasi.

Tentu saja dengan catatan tidak ada pelanggaran hukum, legal, dan sesuai dengan moral dan etika. Demikianlah pengertian kinerja menurut Suyadi Prawirosentono dalam buku Manajemen Sumber Daya Manusia, Kinerja & Motivasi Karyawan.

Apa Saja Indikator Penilaian Kinerja Karyawan?

Kinerja karyawan ini merupakan salah satu hal yang menunjang kesuksesan suatu perusahaan.

Dengan begitu, indikator penilaian kinerja karyawan dapat diartikan sebagai alat yang digunakan untuk mengukur dan menilai pencapaian kerja karyawan ataupun tim di dalam perusahaan.

Terdapat beberapa indikator yang dapat mengukur kinerja karyawan.

1. Presensi atau Kehadiran

Setiap karyawan yang bekerja di suatu perusahaan pasti wajib untuk melakukan presensi. Presensi inilah yang dapat menunjukkan kedisiplinan dan kepatuhan karyawan dalam bekerja.

Jika seorang karyawan bisa hadir kerja dengan tepat waktu maka akan menambah durasi waktu kerja yang berarti juga menambah produktivitas.

2. Kualitas Pekerjaan

Salah satu indikator penilaian kinerja karyawan yaitu kualitas pekerjaan. Kualitas ini diukur dari persepsi karyawan terhadap kualitas pekerjaan yang dihasilkan.

Begitu juga tugas yang sempurna terhadap keterampilan dan kemampuan karyawan. Indikator ini dapat menentukaam kecakapan, tingkat kompetensi serta ketrampilan seorang karyawan dalam bekerja.

3. Kuantitas Hasil

Kuantitas hasil kerja adalah jumlah yang diperoleh dinyatakan dalam istilah seperti jumlah unit dan jumlah aktivitas yang telah diselesaikan.

Dalam hal ini dapat dimaknai sebagai jumlah pekerjaan yang dihasilkan oleh seorang karyawan. Indikator penilaian kinerja yang satu ini berlaku di semua sektor pekerjaan.

Indikator Penilaian Kinerja

4. Ketepatan Waktu dan Kecepatan

Cara seseorang karyawan membuat rencana dan jadwal menyelesaikan pekerjaannya akan mempengaruhi  ketepatan waktu dalam mengerjakan pekerjaan yang sudah menjadi tugasnya.

Selain itu, kecepatan kerja karyawan menjadi tolok ukur standar dari produktivitas perusahaan.

4. Kerjasama Tim

Kerjasama antar karyawan dalam suatu tim untuk menyelesaikan tugas memberikan manfaat seperti saling kolaborasi dengan teman kerja, menerima perintah atasan dan mengerjakan perintah atasan secara bersama-sama.

Kerja sama ini juga dapat meningktkan semakin cepat pekerjaan dapat selesai.

5. Kemampuan Adaptasi

Kemampuan adaptasi diperlukan sebagai indikator penilaian kerja untuk mengetahui seberapa mampu karyawan dapat menyesuaikan tugasnya dalam mencapai tujuan perusahaan.

Bagaimanapun, sering kali akan terjadi hal-hal yang tidak sesuai rencana. Tapi, respons yang diberikan harus tetap yang terbaik. Agar pekerjaan bisa terlaksana dengan lancar, maka perlu kemampuan beradaptasi.

6. Kepemimpinan

Keterampilan sosial yang menjadi indikator penilaian kerja karyawan adalah kepemimpinan. Pada dasarnya yang wajib memiliki jiwa kepemimpinan ini adalah manajer atau supervisor.

Tapi, karyawan yang mempunyai jiwa kepemimpinan yang baik dan kuat akan membawa dampak positif dalam kerjasama tim.

7. Tanggung Jawab dalam Pekerjaan

Pemenuhan tanggung jawab dari peran yang dijalankan oleh karyawan dalam suatu pekerjaan menjadi salah satu indikator dalam penilaian kinerja.

Penilaian ini umumnya dilaksanakan pada karyawan yang masih baru, yakni di masa percobaan (trainning) untuk menentukan kandidat karyawan yang sesuai dengan peran atau pekerjaam yang akan diberikan.

8. Sikap atau Perilaku

Sikap (attitude) pribadi karyawan dalam lingkungan kerja tergolong ke dalam penilaian kerja. Bagaimana sikap karyawan itu, apakah memiliki sikap tekun dan disiplin dan punya motivasi tinggi dalam bekerja?

Perilaku atau sikap karyawan bisa dilihat dari bagaimana mereka bekerja dengan rekannya dan bagaimana mereka menyelesaikan pekerjaanya setiap harinya.

Penilaian sikap seperti itu akan menunjukkan profesionalisme dalam bekerja. Indikator yang ini menjadi cukup penting bagi beberapa perusahaan karena karyawan yang memiliki perilaku atau sikap yang baik tentunya membuat citra perusahaan jadi lebih baik. Seperti apa di perusahaan Anda?

9. Komunikasi

Komunikasi menjadi satu indikator yang harus dikuasai oleh karyawan. Mengapa bisa begitu? Karena dengan adanya komunikasi yang lancar di suatu perusahan, tentunya akan mempengaruhi kelancaran dalam bekerja.

Jika dalam perusahaan ada masalah komunikasi pasti kerja sama tim dalam bekerja akan terhambat dan berimbas ke hasil pekerjaan. Sehingga perusahaan menggunakan indikator komunikasi untuk menghindari hal seperti itu terjadi.

Indikator Penilaian Kinerja

Setelah Mengetahui Indikator Penilaian Kinerja, Bagaimana Penerapannya?

Setiap metode penilaian kinerja ada langkah yang harus dilakukan. Pelaksanaannya harus secara kontinyu supaya bisa memahami dengan objektif produktivitas karyawan. Berikut ini adalah langkah-langkah yang bisa dilakukan.

1. Perencanaan

Seperti kegiatan umumnya, indikator penilaian kinerja sebaiknya dimulai dari perencanaan. Proses perencanaan bisa disusun pada awal tahun dan berlaku untuk setahun kedepannya.

Fase awal dibuat untuk penetapan target kinerja para karyawan. Agar penilaian lebih ideal, maka prosesnya harus sesuai visi dan misi yang dibentuk sejak awal.

2. Persiapan Data

Ketika perencanaan sudah cukup matang, langkah berikutnya yaitu mempersiapkan data. Mulai dari laporan kerja, catatan khusus terkait aturan internal, dan data lain untuk menunjang juga harus disiapkan.

Itulah yang nantinya digunakan untuk rujukan pimpinan untuk menyusun penilaian kerja. Sebisa mungkin bahan penilaiannya terstruktur, dapat diukur, realistis, serta memiliki batasan waktu yang jelas.

3. Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan kali ini dapat disertai dengan review bulanan atau pertengahan tahun. Pemberian feedback juga bisa dilaksanakan dengan arahan pemimpin pada para anggota.

Itulah mengapa, tahap ini membutuhkan komunikasi timbal balik supaya tidak salah paham. Memberikan arahan dan masukan sangat penting supaya tujuan yang sudah disusun bisa tercapai.

4. Penilaian Kinerja

Saat sudah memperoleh hasil pada tahap sebelumnya, tentunya juga harus ada penilaian setiap akhir tahun.

Yang satu ini membutuhkan komunikasi yang intens berkaitan semua indikator penilaian kinerja yang terlaksana sepanjang tahun. Pihak yang menilai perlu diskusi dengan tim untuk menemukan berbagai sudut pandang.

5. Laporan Hasil

Jika semua langkah sudah terlaksana, mulai persiapan sampai dengan hasil penilaian, langkah terakhir yaitu menyusun laporan hasil.

Laporannya disampaikan lagi ke karyawan sebagai pegangan untuk standar kinerja mereka. Dapat disampaikan tentang rencana yang akan ditempuh perusahaan supaya karyawan lebih siap.

Kesimpulan

Kualitas hasil kinerja memang sangat berpengaruh pada kemajuan perusahaan. Indikator-indikator penilaian karyawan di atas bisa dijadikan acuan dalam mengukur kinerja karyawaan di perusahaan Anda.

Praktiknya dapat menyesuaikan kebijakan di perusahaan dan sesuai dengan kebutuhan karyawan. Perusahaan bisa menggunakan hasilnya sebagai dasar untuk kenaikan gaji, pemberian bonus, dan lain-lain.

Agar hasilnya lebih maksimal, dibutuhkan kerjasama antar semua pihak. Hal itu dapat didukung oleh sistem kehadiran yang praktis karena dilakukan secara online memakai gadget.

Aplikasi absensi Kerjoo dapat diakses dari mana pun dan kapan pun asal terhubung dengan internet. Hubungi kami untuk informasi lebih lanjut.

bg ads

Aplikasi Absensi Online

Gratis Trial 14 Hari